Thursday, September 17, 2015

Kuteks Berbahaya cream wajah buat Tubuh, Benarkah

Kuteks Berbahaya cream wajah buat Tubuh, Benarkah

Memakai cat kuku atau kuteks memang menyenangkan utk setiap perempuan, lantaran tidak cuma memberi warna pada penampilan, sekaligus akan membuat kuku kelihatan jelita serta. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
 kuteks dan kreasi seni pada kuku yang kerap dilakukan, mampu mengatasi kebosanan penampakan. Tetapi, ternyata dari sekian tidak sedikit hasil penelitian, ada arahan untuk tidak terlalu sering mewarnai bersama kuteks dikarenakan dapat merusak kesehatan kuku.
cream wajah

 Kuteks yakni produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
 Aroma yang dikeluarkan dikala menggunakan pewarna kuku ini pun berisiko. selain itu, cairan penghapusnya bisa pula menimbulkan bahaya kesehatan.

 Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, satu orang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebuah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tetapi juga buat anggota tubuh yg lain.

 Phthalates yang dipakai yg adalah pelarut untuk warna, dianggap pass berbahaya utk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna tetap cair, menguap bersama serentak dan isi udara dgn kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya mampu menyebabkan kanker.

 Dokter Roizen dan Oz pun menyarankan biar tidak ganti kuteks beberapa
 kali dalam seminggu. Lantaran, rata rata para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap melaksanakan aspek ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda diwaktu untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat disarankan.

“Jika perlu memakai cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini dapat membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” ujar dr Roizen dan dr Oz.

 Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah

Memakai cat kuku atau kuteks benar-benar lah menyenangkan buat setiap perempuan, dikarenakan terkecuali memberi warna pada penampilan, sekaligus akan membuat kuku tampak kece pula. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
 kuteks dan kreasi seni pada kuku yang kerap dilakukan, bisa mengatasi kebosanan penampilan. Namun, ternyata dari sekian tidak sedikit hasil penelitian, ada tata cara buat tidak terlalu sering mewarnai dengan kuteks lantaran mampu merusak kesehatan kuku.

 Kuteks adalah produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
 Aroma yang dikeluarkan disaat menggunakan pewarna kuku ini pun berisiko. selain itu, cairan penghapusnya bisa juga menimbulkan bahaya kesehatan.

 Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, satu orang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebuah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi pun utk anggota tubuh yg lain.

 Phthalates yang diperlukan sebagai pelarut utk warna, dianggap cukup berbahaya utk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna konsisten cair, menguap dengan segera dan isi udara dgn kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.

 Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan agar tidak ganti kuteks sekian banyak
 kali dalam seminggu. Karena, biasanya para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap melakukan factor ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda kala untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru sangat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini akan membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” papar dr Roizen dan dr Oz.

 Kuteks Berbahaya utk Tubuh, Benarkah

Memakai cat kuku atau kuteks memang lah menyenangkan untuk setiap perempuan, lantaran selain memberi warna pada tampilanpenampilan ***---------------------tampilanpenampakan, sekaligus akan membuat kuku nampak elegan juga. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
 kuteks dan kreasi seni kepada kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan tampilan. Tapi, nyata-nyatanya dari beberapa hasil penelitian, ada tata cara untuk tidak terlalu tak jarang mewarnai bersama kuteks karena sanggup merusak kesehatan kuku.

 Kuteks yaitu produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
 Aroma yang dikeluarkan saat menggunakan pewarna kuku ini juga berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya sanggup juga menimbulkan bahaya kesehatan.

 Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam suatu pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi pun utk anggota tubuh yg lain.

 Phthalates yang difungsikan pun sbg pelarut untuk warna, dianggap lumayan berbahaya buat sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna konsisten cair, menguap bersama cepat dan isikan udara dengan kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya sanggup menyebabkan kanker.

 Dokter Roizen dan Oz serta menyarankan agar tidak edit kuteks beberapa
 kali dalam seminggu. Sebab, umumnya para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap lakukan hal ini. Di samping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda diwaktu buat lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru sangat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini akan membuat cream wajah kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” tutur dr Roizen dan dr Oz.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive